5 Hal Tentang Programmer, Mitos atau Fakta?
1. Bisa Terkena Penyakit Bell’s Palsy
Bell’s palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga
menyebabkan kelumpuhan otot salah satu sisi wajah.Terjadi disfungsi
syaraf VII (syaraf fascialis).
Berbeda dengan stroke,
kelumpuhan wajah ditandai kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah,
seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dan lain sebagainya.
Programmer sangat mungkin terkena penyakit ini karena urat syaraf mereka selalu tegang, selalu memikirkan coding terbaik.
Bell's Palsy juga berisiko menyerang ahli komputer karena adrenalin
berlebihan memang memungkinkan sebagian otot di wajah lumpuh.
2. Begadang
Seorang programmer kerap harus begadang dan tidak tidur selama beberapa malam untuk menyelesaikan programnya.
Sebab, pesanan klien tak bisa dibantah dan rata-rata menuntut selesai tepat waktu, bahkan sebelum deadline.
3. Kurang Bersosialisasi?
Biasanya seorang programmer lebih memilih berdiam di kantor atau tempat ia bekerja dan selalu berada di depan komputernya.
Bahkan ada selintingan yang menyebut bahwa teman terbaiknya malah
komputer. Kalaupun berkomunikasi, lebih nyaman menggunakan pesan instan
atau media sosial. Anda merasa?
4. Merasa Terkucilkan Lingkungan?
Secara psikologis, perasaan ini muncul akibat terlalu intens
berhubungan dengan mesin-mesin dan cenderung jarang berhubungan dengan
manusia. Akibatnya, meski belum sepenuhnya terjadi, programmer merasa
dijauhi lingkungannya.
5. Berani Dikejar Waktu
Inilah yang
membuat seorang programmer menjadi pusing dan kelelahan. Tidak
terbayangkan jika harus mengerjakan sebuah aplikasi/program yang sudah
menjadi kewajibannya.
Namun ini ditambah tugas berani dikejar waktu dalam mengerjakan sebuah proyek pesanan. Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar